RESUME FK Unusa Gelar Kuliah Pakar dan Visiting Professor, Bahas Kesehatan Migran dan Tantangan Generasi Muda dalam Era Digitalisasi

 


Surabaya – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia memastikan para calon pekerja migran memiliki kompetensi yang memadai sebelum berangkat ke luar negeri. Kemnaker RI juga mengajak perguruan tinggi untuk ikut berperan dalam meningkatkan kompetensi para calon pekerja migran, sekaligus perlunya untuk memotivasi generasi muda dalam menguasai teknologi masa kini. Hal ini yang disampaikan di Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dalam kuliah pakar dan visiting professor dengan tema Migrant Health & Human Rights, Selasa .
Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia , Hindun Anisah mengungkapkan, saat ini yang dihadapi generasi muda terkait dengan digitalisasi yang merambah di segala aspek dunia pekerjaan. Ia menjelaskan bagaimana era digital telah mengubah lanskap pekerjaan dengan adopsi teknologi digital yang semakin luas. Namun, ia juga mencatat bahwa kompetensi digital di kalangan generasi muda masih perlu ditingkatkan agar mereka bisa sejajar dengan perkembangan tersebut.
Hindun juga mengajak perguruan tinggi untuk ikut berperan dalam meningkatkan kompetensi para calon pekerja migran. Ini dapat dilakukan melalui program-program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja luar negeri. Dalam konteks ini, ia menekankan pentingnya kesesuaian antara kemampuan, bakat, dan minat para calon pekerja dengan tuntutan pekerjaan di luar negeri.
“Dalam upaya memperluas kesempatan kerja di luar negeri, Kemnaker mengajak kerja sama antara perguruan tinggi, lulusan mereka, dan perusahaan-perusahaan di luar negeri. Hal ini dapat membuka peluang bagi lulusan perguruan tinggi untuk bekerja di lingkungan internasional yang semakin terkoneksi secara digital,” ungkapnya.
Dekan FK Unusa, Dr. Handayani, M.Kes mengungkapkan, pada hari ini, FK Unusa mengadakan kegiatan dan menghadirkan berbagai pembicara dari berbagai latar belakang. Namun, mereka masih mendapatkan bantuan dana dari PBB untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka,” ungkapnya.
Handayani menambahkan, FK Unusa terlibat dalam memberikan pelatihan keterampilan kesehatan kepada para migran ini. Tujuannya adalah untuk membekali mereka dengan pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan mereka sendiri dan teman-teman mereka di lingkungan yang sulit, di mana stres sering kali dihadapi. Mereka mungkin tinggal dalam kondisi lingkungan yang tidak pasti dan tanpa jaminan masa depan yang jelas.
“Beberapa migran telah berada dalam kondisi ini selama bertahun-tahun, banyak dari mereka yang masih berusia muda mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan.



Kunjungi blog teman saya: Sulthan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan kareem 1445 H

MATERI 6 Mahasiswa Unusa Berintelektual dengan anti kekerasan seksual, anti perundungan menjadi remaja asyik tanpa usik

Resume fakultas 1